Saya hanya seorang awam tentang Astronomi dan ilmu falaq. Dari bangku sekolah dulu saya mengetahui bahwa pergerakan bulan dapat digambarkan seperti gelombang. Karena dalam perhitungan astronomi 00 itu garis ufuk (bukan pandangan mata), maka saya gambarkan seperti berikut :

Muhammadiyah menganut wujud hilal, maka grafiknya seperti diatas. Satu gelombang sempurna.
Jika memakai kriteria hilal harus terlihat, atau harus diatas 20, maka menurut logika saya perjalan bulan akan menjadi 4 kemungkinan :
1. Sempurna seperti diatas :

Dari grafik diatas sudah terlihat jelas bahwa metode wujud hilal lebih pasti dan lebih konsisten. Selama 1 bulan, bulan selalu tenggelam terlebih dahulu sebelum matahari tenggelam, suatu saat bulan tenggelam setelah matahari tenggelam, mengapa hari itu tidak dianggap bulan baru? Mengapa hari itu tidak dikelompokkan kepada bulan berikutnya? Lebih ilmiah yang mana mengelompokkan sesuatu karena ciri dan sifatnya sama dari pada mengelompokkan sesuatu padahal sifat dan cirinya berbeda?
Pemerintah Arab Saudi membangun jam tertinggi dan terbesar didunia, dan bercita-cita menjadikan mekah sebagai pusat waktu dunia menggantikan GMT. Jika mengandalkan hilal harus terlihat maka grafiknya tidak akan konsisten, tidak ada kepastian disana. Maka jangan pernah berharap dan bermimpi untuk menjadikan mekah sebagai pusat waktu dunia. Apalagi tanggal 1 di undur hanya karena terhalang oleh mendung.
Saya juga berpikir begini. Islam itu agama universal metode yang dipakai seharusnya dapat dipakai diseluruh tempat dimuka bumi. Apakah metode hilal harus terlihat bisa diterapkan di eropa, selandia baru, atau bahkan dikutub?
Kelemahan kedua dari kreteria hilal harus terlihat adalah : banyaknya hari dalam satu bulan bisa 28 hari atau 31 hari (ini menurut logika saya yang tak pernah mengerti hitung-hitungan astronomi) kejadiannya adalah :


Demikianlah analisa saya, analisa dari seorang yang buta ilmu astronomi. Analisa yang keluar dari logika yang pas-pasan. Terima kasih.
Wassalamualaikum